Manajemen risiko adalah suatu
pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang
berkaitan dengan ancaman. Manajemen resiko keuangan terfokus pada resiko yang
dapat dikelola dengan menggunakan instrumen-instrumen keuangan. Tujuan utama
manajemen resiko keuangan adalah untuk meminimalkan potensi kerugian yang
timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata uang, kredit, komoditas dan
equitas. Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk mengurangi
risiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada
tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai
jenis ancaman yang disebabkan oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi
dan politik.
Di sisi lain pelaksanaan manajemen
risiko melibatkan segala cara yang tersedia bagi manusia, khususnya, bagi
entitas manajemen risiko (manusia, staff, dan organisasi). Dalam perkembangannya
risiko-risiko dalam manajemen risiko dapat diklasifikasi menjadi 4 bagian, yaitu :
a.
Risiko Operasional
b.
Risiko Hazard
c.
Risiko Finansial
d.
Risiko Strategik
Informasi yang sering digunakan
dalam membuat permalan kurs (yaitu depresiasi mata uang) berkaitan dengan
perubahan dalam faktor-faktor yaitu :
1.
Perbedaan inflasi
2.
Kebijakan moneter
3.
Neraca perdagangan
4.
Neraca pembayaran
5.
Cadangan moneter dan kapasitas utang luar negeri
6.
Anggaran nasional
7.
Kurs forward
8.
Kurs tidak resmi
9.
Perilaku mata uang yang terkait
10. Perbedaan suku
bunga
11. Harga opsi
ekuitas luar negeri
Di dalam menyusun struktur
permasalahan perusahaan untuk meminimalkan pengaruh buruk kurs memerlukan
informasi mengenai potensi terhadap risiko valas yang dihadapi. Potensi
terhadap risiko valas timbul apabila perubahan kurs valas juga mengubah nilai
aktiva bersih, laba dan arus kas suatu perusahaan. Pengukuran akuntansi
tradisional terhadap potensi risiko valas ini berpusat pada dua jenis potensi
risiko yaitu translasi dan transaksi.
Potensi risiko translasi mengukur
pengaruh perubahan kurs valas terhadap nilai ekuivalen mata uang domesyim atas
aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing yang dimiliki oleh perusahaan.
Kelebihan antara aktiva terpapar risiko dengan kewajiabn terpapar (yaitu pose-pose
dalam mata uang asing yang ditranslasikan berdasarkan kurs kini) menyebabkan
timbulnya posisi aktiva terpapar bersih. Posisi ini sering kali disebut potensi
risiko positif. Devaluasi mata uang asing relatif terhadap mata uang pelaporan
menimbulkan kerugian translasi. Revaluasi mata uang asing menghasilkan
keuntungan translasi. Sebaliknya perusahaan memiliki posiis kewajiaban terpapar
bersih atau poytensi risiko negatif apabila kewajiban melebihi aktiva terpapar.
Potensi risiko transaksi berkaitan dengan keuntungan dan karugian nilai tukar
valuta asing yang timbul dari penyelesaian transaksi yang ber-denominasi dalam
mata uang asing. Tidak seperti keuntungan dan kerugian translasi, keuntungan
dan kerugian transaksi memiliki dampak langsung terhadap arus kas.
Kerangka dasar yang bermanfaat untuk
mengidentifikasi berbagai jenis risiko market berpotensi dapat disebut sebagai
pemetaan risiko. Kerangka ini diawali dengan pengamatan atas hubungan berbagai
risiko pasar terhadap pemicu nilai suatu perusahaan dan pesaingnya. Pemicu
nilai mengacu pada kondisi keuangan dan pos-pos kinerja operasi keuangan utama
yang mempengaruhi nilai suatu perusahaan. Risiko pasar mencakup risiko kurs
valuta asing dan suku bunga, serta risiko harga komoditas dan ekuitas. Mata
uang Negara sumber pembelian mengalami penurunan nilai relatif terhadap mata
uang Negara domestik, maka perubahan ini dapat menyebabkan pesaing domestik
mampu menjual dengan harga yang lebih rendah, ini disebut sebagai risiko
kompetitif mata uang yang dihadapi. Akuntan manajemen harus memasukkan suatu
fungsi demikian probabilitas yang terkait dengan serangkaian hasil keluaran
masing-masing pemicu nilai.
Peran lain yang dimainkan oleh para
akuntan dalam proses manajemen resiko meliputi proses kuantifikasi
penyeimbangan yang berkaitan dengan alternatif strategi respon risiko. Risiko
kurs valuta asing adalah salah satu bentuk risiko yang paling umum dan akan
dihadapi oleh perusahaan multinasional. Di dalam dunia kurs mengambang,
manajemen risiko mencakup :
a.
Antisipasi pergerakan kurs
b.
Pengukuran risiko kurs valuta asing yang dihadapi
perusahaan
c.
Perancangan strategi perlindungan yang memadai
d.
Pembuatan pengendalian manajemen risiko internal
Manajer keuangan harus memiliki
informasi mengenai kemungkinan arah, waktu, dan magnitude perubahan kurs dan
dapat menyusun ukuran-ukuran defensif memadai dengan lebih efisien dan efektif.
Sumber :
http://achinanderimz.blogspot.com/2011/07/manajemen-risiko-keuangan.html
http://vixionholick.wordpress.com/2013/06/21/bab-10-manajemen-resiko-keuangan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar