Rabu, 18 April 2012

Kewirausahaan

1.    Apa inti karakteristik wirausaha?

     Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar,      kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan menurut Drucker (1959) adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi terciptanya peluang. Proses kreatif dan inovatif biasanya diawali dengan munculnya ide-ide dan pemikiran-pemikiran untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.

     Karakteristik wirausaha adalah sesuatu yang berhubungan dengan watak, perilaku, tabiat, gaya, dan sikap orang terhadap sesuatu yang diperjuangkan untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batinnya. Karakteristik dapat juga diasumsikan sebagai tanda atau sifat khas seseorang dalam berperilaku/bertingkah. Dengan demikian, setiap wirausahawan pasti mempunyai karakteristik yang khas dan dimiliki secara khusus, kemudian dipelihara dan dikembangkan oleh seorang wirausaha, Misalnya:
1.    Naluri bisnis sangat tajam (peka terhadap peluang usaha)
2.    Cepat melihat peluang usaha
3.    Kreatif
4.    Ulet dan siap pada tantangan
5.    Ingin mencapai usaha dan menguntungkan

Para ahli mengemukakan karakteristik kewirausahaan dengan konsep yang berbeda-beda. Geoffrey G. Meredith mengemukakan ciri-ciri dan watak kewirausahaan seperti berikut:


NoCiri-CiriWatak
1Percaya diriKeyakinan, kemandirian, individualitas, dan optimisme.
2Berorientasikan tugas dan hasilKebutuhan akan prestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan memiliki inisiatif.
3Pengambil resikoMemiliki kemampuan mengambil resiko dan suka pada tantangan.
4KepemimpinanBertingkah laku sebagai pemimpin, bergaul dengan orang lain, suka terhadap kritik dan saran yang membangun.
5KeorisinilanMemiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serta bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
6Berorientasi ke masa depanPersepsi dan memiliki cara pandang/ cara pikir yang berorientasi pada masa depan.
7Jujur dan tekunMemiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja.

Menurut Mc. Clelland, ciri-ciri seorang wirausahawan adalah sebagai berikut:
1.    Keinginan untuk berprestasi
2.    Keinginan untuk bertanggung jawab
3.    Preferensi pada risiko-risiko menengah
4.    Persepsi untuk kemungkinan berhasil
5.    Rangsangan oleh balikan (feed back)
6.    Kegiatan energik
7.    Orientasi ke masa depan
8.    Keterampilan dalam organisasi
9.    Sikap terhadap uang

    Pada intinya, karakteristik wirausahawan adalah mempunyai sikap dan perilaku disiplin, berkomitmen tinggi, jujur, kreatif, inovatif, mandiri, dan realistis, disertai tanggung jawab terhadap apa yang dilakukan dengan usahanya.


2.    Bagaimana mengidentifikasi potensi kewirausahaan?

     Wirausahawan yang berhasil mempunyai standar prestasi (n Ach) tinggi. Potensi kewirausahaan tersebut dapat dilihat sebagai berikut : (Masykur, Winardi)
1.    Kemampuan inovatif
2.    Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity)
3.    Keinginan untuk berprestasi
4.    Kemampuan perencanaan realistis
5.    Kepemimpinan berorientasi pada tujuan
6.    Obyektivitas
7.    Tanggung jawab pribadi
8.    Kemampuan beradaptasi (Flexibility)
9.    Kemampuan sebagai pengorganisator dan administrator
10.    Tingkat komitmen tinggi (survival)


3.    Mengapa disiplin ilmu kewirausahaan dapat diajarkan sebagai suatu disiplin ilmu yang independen?

      Kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan, dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup umtuk memperoleh peluang dengan baerbagai risiko yang mungkin dihadapinya. Dalam konteks bisnis, menurut Thomas W. Zimmerer (1996), “Kewirausahaan adalah hasil dari suatu disiplin serta proses sistematis penerapan kreativitas dan inovasi dalam memenuhi kebutuhan dan peluang di pasar.”

    Menurut Soeharto Prawirokusumo (1997:4), pendidikan kewirausahaan telah diajarkan sebagai suatu disiplin ilmu tersendiri yang independen, karena:
1.  Kewirausahaan berisi bidang pengetahuan yang utuh dan nyata, yaitu terdapat teori, konsep, dan    metode ilmiah yang lengkap.
2.  Kewirausahaan memiliki dua konsep, yaitu posisi permulaan dan perkembangan usaha, yang jelas tidak masuk dalam kerangka pendidikan manajemen umum yang memisahkan antara menajemen dan kepemilikan usaha.
3. Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memiliki objek tersendiri, yaitu kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
4. Kewirausahaan merupakan alat untuk menciptakan pemerataan usaha dan pendapatan, atau kesejahteraan rakyat yang adil dan makmur.


4.    Jelaskan hal-hal yang menjadi objek studi kewirausahaan?

    Objek studi kewirausahaan adalah kemampuan merumuskan tujuan hidup, memotivasi diri, berinisiatif, membentuk modal, mengatur waktu, dan membiasakan diri untuk belajar dari pengalaman. Menurut Soeparman Soemahamidjaja (1997:14-15), kemampuan seseorang yang menjadi objek kewirausahaan meliputi:
1. Kemampuan merumuskan tujuan hidup/usaha. Dalam merumuskan tujuan hidup/usaha diperlukan adanya perenungan dan koreksi, yang kemudian dibaca dan diamati berulang-ulang sampai dipahami apa yang menjadi kemauannya.
2.  Kemampuan memotivasi diri, yaitu untuk melahirkan suatu tekad kemauan yang besar.
3. Kemauan berinisiatif, yaitu mengerjakan sesuatu yang baik tanpa menunggu perintah orang lain, yang dilakukan berulang-ulang sehingga menjadi terbiasa berinisiatif.
4. Kemampuan berinovasi, yang melahirkan kreativitas (daya cipta) dan setelah dibiasakan berulang-ulang akan melahirkan motivasi. Kebiasaan inovatif adalah desakan dalam diri untuk selalu mencari berbagai kemungkinan atau kombinasi baru yang dapat dijadikan perangkat dalam menyajikan barang dan jasa bagi kemakmuran masyarakat.
5.  Kemampuan membentuk modal material, sosial, dan intelektual.
6.  Kemampuan mengatur waktu dan membiasakan diri, yaitu untuk selalu tepat waktu dalam segala tindakan melalui kebiasaan dan tidak menunda pekerjaan.
7.  Kemampuan mental yang dilandasi agama.
8. Kemampuan membiasakan diri dalam mengambil hikmah dari pengalaman yang baik maupun menyakitkan.

5.    Apa yang dimaksud dengan hakikat dari kewirausahaan?

     Pada hakekatnya kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif.
Dari beberapa konsep yang ada ada 6 hakekat penting kewirausahaan sebagai berikut                         ( Suryana, 2003:13), yaitu :
1.  Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Acmad Sanusi, 1994).
2.  Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different) (Drucker, 1959).
3.  Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (Zimmerer, 1996).
4.  Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth) (Soeharto Prawiro, 1997).
5.  Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (creative), dan sesuatu yang berbeda (inovative) yang bermanfaat memberi nilai lebih.
6.  Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melaui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.

    Berdasarkan keenam konsep diatas, secara ringkas kewirausahaan dapat didefinisikan sebagai sesuatu kemampuan kreatif dan inovatif (create new and different) yang dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses dan perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi risiko.


6.    Jelaskan pandangan berbagai ahli mengenai definisi kewirausahaan!

a.    Richard Cantillon (1775)
    Kewirausahaan didefinisikan sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi resiko atau ketidakpastian.

b.    Jean Baptista Say (1816)
      Seorang wirausahawan adalah agen yang menyatukan berbagai alat-alat produksi dan menemukan nilai dari produksinya.

c.    Frank Knight (1921)
   Wirausahawan mencoba untuk memprediksi dan menyikapi perubahan pasar. Definisi ini menekankan pada peranan wirausahawan dalam menghadapi ketidakpastian pada dinamika pasar. Seorang worausahawan disyaratkan untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajerial mendasar seperti pengarahan dan pengawasan.

d.    Joseph Schumpeter (1934)
      Wirausahawan adalah seorang inovator yang mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk:
1.    Memperkenalkan produk baru atau dengan kualitas baru
2.    Memperkenalkan metoda produksi baru
3.    Membuka pasar yang baru (new market)
4.    Memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru, atau
5.    Menjalankan organisasi baru pada suatu industri.
Schumpeter mengkaitkan wirausaha dengan konsep inovasi yang diterapkan dalam konteks bisnis serta mengkaitkannya dengan kombinasi sumber daya.

e.     Penrose (1963)
    Kegiatan kewirausahaan mencakup indentifikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi. Kapasitas atau kemampuan manajerial berbeda dengan kapasitas kewirausahaan.

f.     Harvey Leibenstein (1968, 1979)
   Kewirausahaan mencakup kegiatan-kegiatann yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya.

g.    Israel Kirzner (1979)
      Wirausahawan mengenali dan bertindak terhadap peluang pasar.

h.    Entrepreneurship Center at Miami University of Ohio
     Kewirausahaan sebagai proses mengidentifikasi, mengembangkaan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasila akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi resiko atau ketidakpastian.

i.    Peter F. Drucker
   Kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Pengertian ini mengandung maksud bahwa seorang wirausahan adalah orang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, berbeda dari yang lain. Atau mampu menciptakan sesuatu yang berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya.

j.      Zimmerer
    Kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha).


Sumber:

Masykur Wiratmo, 1994, Kewirausahaan: Seri diktat kuliah, Gunadarma, Jakarta.
Suryana, Kewirausahaan, 2006, Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses, Salemba Empat.
Zen S.Pd, Komarudin,dkk. 2008. Kewirausahaan. Jakarta: CV Bina Pustaka