Kamis, 29 Mei 2014

Akuntansi yang Selama ini Saya Terima di Universitas Gunadarma dan Minat Saya Terhadap Akuntansi yang Mana



Haiii guys disini saya akan menulis mengenai kurang lebihnya tentang jurusan yang saya pilih di Universitas Gunadarma, yaitu jurusan Akuntansi.
Mengapa saya mengambil jurusan akuntansi di Universitas Gunadarma?? Karena akuntansi merupakan mata kuliah yang saya sukai dari SMA dan terdapat perhitungan-perhitungan di dalam akuntansi serta Universitas Gunadarma merupakan Universitas yang di dasari dengan IT.  Selama saya kuliah di Universitas Gunadarma banyak sekali ilmu yang saya dapat dari awal saya masuk sampai saat ini, khususnya ilmu akuntansi yang saya terima. Ilmu yang saya pelajari di Universitas Gundarama banyak bermacam-macam seperti akuntansi perpajakan, audit, pengantar akuntansi, teori ekonomi, pengantar ekonomi, akuntansi biaya, riset akuntansi, analisis perancangan sistem akuntansi, perangkat lunak akuntansi dll.
Selama di Universitas Gunadarma saya bisa mengetahui dan mempelajari mengenai software-software akuntansi yang digunakan seperti Myob, Zahir, Visual Basic serta mengitung perpajakan akuntansi. Selain itu saya juga mengetahui mengenai siklus dan metode pencatatan yang terjadi di dalam akuntansi seperti mengelola bukti transaksi, jurnal, buku besar, neraca saldo penyesuaian, jurnal penutup, jurnal penyesuaian serta laporan keuangan. Di dalam laporan keuangan terdapat 4 laporan di dalam perusahaan yaitu laporan laba/rugi, laporan perubahan modal, neraca dan laporan arus kas. Metode yang digunakan di dalam akuntansi ada dua yaitu metode akrual basis dan cash basis.
Selain ilmu akuntansi yang saya terima selama di Universitas Gunadarma, saya juga mempunyai keinginan atau minat mengenai akuntansi mana yang saya sukai atau saya kuasai selama kuliah di Universitas Gunadarma yang akan berpengaruh besar di dalam lingkungan kerja setelah saya lulus. Salah satu akuntansi yang saya minati yaitu akuntansi perpajakan, pengantar akuntansi, audit dan perangkat lunak akuntansi. Mengapa saya minati salah satu akuntansi tersebut karena saya menyukai perhitungan dan ingin mengetahui perangkat lunak apa saja yang bisa digunakan di dalam pencatatan akuntansi.
Demikian penulisan mengenai akuntansi yang saya terima selama kuliah di Universitas Gunadarma, semoga selama saya kuliah di bagian akuntansi berpengaruh besar di dalam dunia kerja dan membawa masa depan yang lebih baik. Ammiiiinnn YRB :D

Manajemen Resiko Keuangan



Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman. Manajemen resiko keuangan terfokus pada resiko yang dapat dikelola dengan menggunakan instrumen-instrumen keuangan. Tujuan utama manajemen resiko keuangan adalah untuk meminimalkan potensi kerugian yang timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata uang, kredit, komoditas dan equitas. Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk mengurangi risiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi dan politik.
Di sisi lain pelaksanaan manajemen risiko melibatkan segala cara yang tersedia bagi manusia, khususnya, bagi entitas manajemen risiko (manusia, staff, dan organisasi). Dalam perkembangannya risiko-risiko dalam manajemen risiko dapat diklasifikasi menjadi  4 bagian, yaitu :
a.    Risiko Operasional
b.    Risiko Hazard
c.    Risiko Finansial
d.    Risiko Strategik
Informasi yang sering digunakan dalam membuat permalan kurs (yaitu depresiasi mata uang) berkaitan dengan perubahan dalam faktor-faktor yaitu :
1.     Perbedaan inflasi
2.    Kebijakan moneter
3.    Neraca perdagangan
4.    Neraca pembayaran
5.    Cadangan moneter dan kapasitas utang luar negeri
6.    Anggaran nasional
7.    Kurs forward
8.    Kurs tidak resmi
9.    Perilaku mata uang yang terkait
10.  Perbedaan suku bunga
11.  Harga opsi ekuitas luar negeri
Di dalam menyusun struktur permasalahan perusahaan untuk meminimalkan pengaruh buruk kurs memerlukan informasi mengenai potensi terhadap risiko valas yang dihadapi. Potensi terhadap risiko valas timbul apabila perubahan kurs valas juga mengubah nilai aktiva bersih, laba dan arus kas suatu perusahaan. Pengukuran akuntansi tradisional terhadap potensi risiko valas ini berpusat pada dua jenis potensi risiko yaitu translasi dan transaksi.
Potensi risiko translasi mengukur pengaruh perubahan kurs valas terhadap nilai ekuivalen mata uang domesyim atas aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing yang dimiliki oleh perusahaan. Kelebihan antara aktiva terpapar risiko dengan kewajiabn terpapar (yaitu pose-pose dalam mata uang asing yang ditranslasikan berdasarkan kurs kini) menyebabkan timbulnya posisi aktiva terpapar bersih. Posisi ini sering kali disebut potensi risiko positif. Devaluasi mata uang asing relatif terhadap mata uang pelaporan menimbulkan kerugian translasi. Revaluasi mata uang asing menghasilkan keuntungan translasi. Sebaliknya perusahaan memiliki posiis kewajiaban terpapar bersih atau poytensi risiko negatif apabila kewajiban melebihi aktiva terpapar. Potensi risiko transaksi berkaitan dengan keuntungan dan karugian nilai tukar valuta asing yang timbul dari penyelesaian transaksi yang ber-denominasi dalam mata uang asing. Tidak seperti keuntungan dan kerugian translasi, keuntungan dan kerugian transaksi memiliki dampak langsung terhadap arus kas.
Kerangka dasar yang bermanfaat untuk mengidentifikasi berbagai jenis risiko market berpotensi dapat disebut sebagai pemetaan risiko. Kerangka ini diawali dengan pengamatan atas hubungan berbagai risiko pasar terhadap pemicu nilai suatu perusahaan dan pesaingnya. Pemicu nilai mengacu pada kondisi keuangan dan pos-pos kinerja operasi keuangan utama yang mempengaruhi nilai suatu perusahaan. Risiko pasar mencakup risiko kurs valuta asing dan suku bunga, serta risiko harga komoditas dan ekuitas. Mata uang Negara sumber pembelian mengalami penurunan nilai relatif terhadap mata uang Negara domestik, maka perubahan ini dapat menyebabkan pesaing domestik mampu menjual dengan harga yang lebih rendah, ini disebut sebagai risiko kompetitif mata uang yang dihadapi. Akuntan manajemen harus memasukkan suatu fungsi demikian probabilitas yang terkait dengan serangkaian hasil keluaran masing-masing pemicu nilai.
Peran lain yang dimainkan oleh para akuntan dalam proses manajemen resiko meliputi proses kuantifikasi penyeimbangan yang berkaitan dengan alternatif strategi respon risiko. Risiko kurs valuta asing adalah salah satu bentuk risiko yang paling umum dan akan dihadapi oleh perusahaan multinasional. Di dalam dunia kurs mengambang, manajemen risiko mencakup :
a.    Antisipasi pergerakan kurs
b.    Pengukuran risiko kurs valuta asing yang dihadapi perusahaan
c.    Perancangan strategi perlindungan yang memadai
d.    Pembuatan pengendalian manajemen risiko internal
Manajer keuangan harus memiliki informasi mengenai kemungkinan arah, waktu, dan magnitude perubahan kurs dan dapat menyusun ukuran-ukuran defensif memadai dengan lebih efisien dan efektif.

Sumber :
http://achinanderimz.blogspot.com/2011/07/manajemen-risiko-keuangan.html
http://vixionholick.wordpress.com/2013/06/21/bab-10-manajemen-resiko-keuangan/

Perencanaan dan Kendali Manajemen



Perencanaan dan kendali manajemen sangat penting bagi perusahaan. Karena persaingan global dan cepatnya penyebaran informasi mendukung semakin sempitnya perbedaan nasional dalam praktek akuntansi manajemen. Tekanan tambahan mencakup antara lain perubahan pasar dan teknologi, pertumbuhan privatisasi, insentif biaya, dan kinerja serta koordinasi operasi global melalui joint venture dan kaitan strategis lainnya. Perusahaan dalam melakukan kendali manajemen memerlukan alat perencanaan yang dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang relevan di masa depan, pemindaian terhadap lingkungan eksternal dan internal. Alat tersebut membantu perusahaan dalam mengenali kesempatan dan tantangan yang ada. Salah satu alat tersebut adalah analisis WOTS-UP yang menyangkut kekuatan dan kelemahan perusahaan yang berkaitan dengan lingkungan operasi perusahaan.
Akuntan juga dapat membantu para perencana perusahaan untuk memperoleh data yang bermanfaat dalam keputusan perencanaan strategis. Kemudian, keputusan untuk melakukan investasi luar negeri merupakan elemen yang sangat penting dalam strategi global sebuah perusahaan multinasional. Resiko investasi diikuti oleh lingkungan yang asing, rumit, dan senantiasa berubah. Perencanaan formal merupakan suatu keharusan dan umumnya dilakukan dalam suatu kerangka penganggaran modal yang membandingkan manfaat dan biaya investasi yng diusulkan. Perbedaan dalam hukum pajak, system akuntansi, laju inflasi, resiko nasionalisasi, kerangka mata uang, segmentasi pasar, pembatasan dalam pengalihan laba ditahan dan perbedaan dalam bahasa dan budaya menambah unsur-unsur kerumitan yang jarang ditemui dalam lingkungan domestik. Adaptasi (penyesuaian) oleh perusahaan multinasional atas model perencanaan investasi tradisional telah dilakukan dalam tiga bidang pengukuran :
a.    Menentukan pengembalian yang relevan untuk investasi multinasional
b.    Mengukur ekspektasi arus kas, dan
c.    Menghitung biaya modal perusahaan multinasional.
Seorang manajer harus menentukan tingkat pengembalian yang relevan untuk mengalisis kesempatan investasi asing. Namun, tingkat pengembalian yang relevan merupakan masalah sudut pandang proyek luar negeri atau induk perusahaan. Pengembalian dari dua sudut pandang ini dapat berbeda secara signifikan karena beberapa hal :
a.    Pembatasan oleh pemerintah atas repatriasi laba dan modal
b.    Biaya izin, royalti, dan pembayaran lain yang merupakan laba bagi induk perusahaan namun merupakan beban bagi anak perusahaan
c.    Perbedaan laju inflasi nasional, kurs valuta asing, pajak
Penyusunan system informasi seluruh dunia milik suatu perusahaan merupakan hal krusial dalam mendukung strategi perusahaan, termasuk proses perencanaan. Keadaan geografi, komunikasi informasi secara formal umumnya menggantikan kontak pribadi antara manajer operasi lokal dengan manajer kantor pusat. Perkembangan dalam teknologi informasi seharusnya mengurangi, tetapi tidak akan menghilangkan sama sekali kerumitan ini. Rancangan system berpengaruh pada keberhasilan yang dicapai :
a.    Penyebaran rendah dengan sentralitas yang tinggi, digunakan oleh organisasi yang lebih kecil dengan operasi bisnis internasional yang terbatas, dan system informasi domestik yang mendominasi kebutuhan
b.    Penyebaran tinggi dengan sentralisasi yang rendah, digunakan oleh perusahaan multinasional dengan operasi di wilayah geografis yang berbeda-beda
c.    Penyebaran yang tinggi dengan sentralitas yang tinggi, dijalankan oleh perusahaan dengan aliansi strategi di seluruh dunia
Sistem pengendalian manajemen pada dasarnya suatu sistem yang digunakan oleh manajemen untuk membangun masa depan organisasi. Untuk membangun masa depan organisasi, perlu ditentukan lebih dahulu dalam bisnis apa organisasi akan berusaha. Akuntansi manajemen mempersiapkan sejumlah informasi untuk manajemen perusahaan mulai dari pengumpulan data hingga laporan likuiditas dan ramalan operasional berupa berbagai jenis pengeluaran beban. Faktor-faktor lingkungan juga mempengaruhi penggunaan informasi yang dihasilkan secara internal. Misalnya pengaruh budaya.
Budaya yang tidak nyaman dengan ketidakpastian dan ambiguitas cenderung untuk lebih siap menerima teknologi informasi dibandingkan mereka yang tidak nyaman. Faktor translasi juga mempengaruhi penggunaan informasi yang dihasilkan. FAS No 52 mewajibkan penggunaan metode translasi temporal ketika melakukan translasi akun-akun perusahaan afiliasi luar negeri yang berada dalam lingkungan berafiliasi tinggi. Meskipun demikian, ketentuan tersebut tidak memenuhi kebutuhan informasi perusahaan yang beroperasi di Negara-negara dengan inflasi tinggi karena cenderung menimbulkan distorsi realitas melalui :
a.    Menilai lebih atau menilai kurang pendapatan dan beban
b.    Melaporkan keuntungan atau kerugian translasi yang besar yang sulit untuk diinterpretasikan
c.    Mendistorsi perbandingan kinerja antarwaktu
d.    Sistem pelaporan tradisional memiliki pengaruh yang buruk terhadap perilaku tenaga penjualan
e.    System pelaporan trandisional tidak memberikan motivasi bagi tenaga penjualan untuk memfakturkan dan mengirimkan lebih dahulu di bulan itu
f.    System ini memanipulasi hasil agar suatu system pengendalian di perusahaan multinasional berfungsi dengan baik, maka biasanya system yang digunakan banyak perusahaan multinasional untuk mengendalikan operasi luar negerinya dalam banyak hal banyak hal sama dengan yang digunakan secara domestik
Proses Struktur Sistem Pengendalian Manajemen Proses sistem pengendalian manajemen terdiri dari enam tahap utama berikut ini :
1.      Perumusan Strategi
Tahap perumusan strategi adalah tahap yang sangat menentukan kelangsungan hidup dan pertumbuhan organisasi. Dalam tahap ini dilakukan pengamatan terhadap tren perubahan lingkungan makro dan lingkungan industri. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap tren tersebut dilakukan perumusan, misi, visi, tujuan, keyakinan dasar, dan nilai organisasi.
2.     Perencanaan Strategik
Setelah perusahaan merumuskan tentang strategi yang dipilih untuk mewujudkan visi dan misi melalui organisasi, strategi tersebut kemudian perlu diimplementasikan. Langkah pertama adalah melaksanakan perencanaan strategik, dalam langkah ini strategi yang telah dirumuskan diterjemahkan ke dalam neraca strategik yang komprehensif dan koheren, yang terdiri dari tiga komponen yaitu sasaran strategik, target, inisiatif strategik.
3.     Penyusun Program
Penyusunan program adalah proses penyusunan rencana jangka panjang untuk menjabarkan inisiatif strategik yang dipilih untuk mewujudkan sasaran strategik. Pelaksanaan inisiatif strategik memerlukan perencanaan sistematik langkah-langkah yang akan ditempuh oleh perusahaan dalam jangka panjang ke depan beserta taksiran sumber daya yang diperlukan untuk program, suatu rencana jangka panjang yang berisi langkah-langkah strategik yang dipilih untuk mewujudkan sasaran strategik tertentu beserta taksiran sumberdaya yang diperlukan.
4.     Penyusunan Anggaran
Penyusunan program adalah proses penyusunan rencana jangka panjang untuk menjabarkan inisiatif strategik yang dipilih untuk mewujudkan sasaran strategik. Pelaksanaan inisiatif strategik memerlukan perencanan sistematik langkah-langkah yang akan ditempuh oleh perusahaan dalam jangka panjang ke depan beserta taksiran sumberdaya yang diperlukan untuk menjalankan langkah-langkah tersebut. Penyusunan program menghasilkan program, suatu rencana jangka panjang yang berisi langkah-langkah strategik yang dipilih untuk mewujudkan sasaran strategik tertentu beserta taksiran sumberdaya yang diperlukan untuk itu.
5.     Implementasi
Setelah rencana menyeluruh selesai disusun, langkah berikutnya adalah implementasi rencana. Dalam tahap implementasi rencana ini, manajemen dan karyawan melaksanakan rencana yang tercantum dalam anggaran ke dalam kegiatan nyata. Oleh karena anggaran adalah bagian dari program, dan program merupakan penjabaran sasaran strategik dipilih sebagai penjabaran strategi yang dirumuskan, maka dalam implementasi rencana, manajemen dan karyawan harus senantiasa menyadari keterkaitan erat diantara implementasi, anggaran, program, inisiatif, sasaran strategik dan strategi. Kesadaran demikian akan mempertahankan langkah-langkah rinci yang dilaksanakan dalam tahap implementasi tetap dalam rerangka yang dipilih untuk mewujudkan visi organisasi.
6.     Pemantauan
Implementasi rencana memerlukan pemantauan, hasil setiap langkah yang direncanakan perlu diukur untuk memerlukan umpan balik bagi pemantauan pelaksanaan anggaran, program, dan inisiatif strategik. Hasil implementasi rencana juga digunakan untuk memberikan informasi bagi pelaksana tentang seberapa jauh target telah berhasil dicapai, sasaran strategik telah berhasil diwujudkan dan visi organisasi dapat dicapai.

Sumber :
http://nurulakuntansiinternasional.blogspot.com/2012/06/perencanaan-kendali-manajemen.html
http://mikhaanitaria.blogspot.com/2011/05/perencanaan-dan-kendali-manajemen.html