Selasa, 15 November 2011

Basis Data


PENGERTIAN BASIS DATA
Basis data (database) adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut.
Tujuan awal dan utama dalam pengolahan data pada sebuah basis data adalah agar dapat menentukan kembali data (data yang dicari) dengan mudah dan cepat. Di samping itu, pemanfaatan data untuk pengolahan data juga memiliki tujuan-tujuan tertentu. Secara lengkap, pemanfaatan basis data dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan sebagai berikut :
1)      Kecepatan dan kemudahan (Speed)
Pemanfaatan basis data memungkinkan untuk dapat menyimpan data atau melakukan perubahan/manipulasi terhadap data atau menampilkan kembali data tersebut dengan cepat dan mudah.
2)      Efesiensi ruang penyimpanan (Space)
Penggunaan ruang penyimpanan di dalam basis data dilakukan  untuk mengurangi jumlah redundansi (pengulangan) data, baik dengan melakukan penerapan sejumlah pengkodean atau dengan membuat relasi-relasi (dalam bentuk file) antar kelompok data yang saling berhubungan.
3)      Keakuratan (Accuracy)
Pemanfaatan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan aturan/batasan tipe data, domain data, keunikan data dan sebagainya dan diterapkan dalam basis data, sangat berguna untuk menentukan ketidakakuratan pemasukan atau penyimpanan data.
4)      Ketersediaan (Availability)
Pertumbuhan data (baik dari jumlah maupun jenisnya) sejalan dengan waktu akan semakin membutuhkan ruang penyimpanan yang besar. Data yang sudah jarang atau bahkan tidak pernah lagi digunakan dapat diatur untuk dilepaskan dari sistem basis data dengan cara penghapusan atau dengan memindahkannya ke media penyimpanan.
5)      Kelengkapan (Completeness)
Lengkap atau tidaknya data yang dikelola bersifat relatif baik terhadap kebutuhan pemakai maupun terhadap waktu. Dalam sebuah basis data, struktur dari basis data tersebut juga harus disimpan. Untuk mengakomodasi kebutuhan kelengkapan data yang semakin berkembang, maka tidak hanya menambah record-record data, tetapi juga melakukan penambahan struktur dalam basis data.
6)      Keamanan (Security)
Sistem keamanan digunakan untuk dapat menentukan siapa saja yang boleh menggunakan basis data dan menentukan jenis operasi apa saja yang boleh dilakukan.
7)     Kebersamaan pemakai
Pemakai basis data sering kali tidak terbatas hanya pada satu pemakaian saja atau oleh satu sistem aplikasi saja. Basis data yang dikelola oleh sistem (aplikasi) yang mendukung lingkungan multiuser, akan dapat memenuhi kebutuhan ini, tetapi dengan menjaga/menghindari terhadap munculnya persoalan baru seperti inkonsistensi data (karena data yang sama diubah oleh banyak pemakai pada saat bersamaan).
Keuntungan Sistem Basis Data:
  • Mengurangi kerangkapan data
  • Terpeliharanya keselarasan data
  • Data dapat dipakai secara bersama
  • Dapat diterapkan standarisasi
  • Keamanan data terjamin
Kelemahan Sistem Basis Data:
  • Memerlukan tenaga spesialis
  • Kompleks
  • Memerlukan tempat yang besar
  • Mahal
DBMS
DBMS (Database Management System) adalah software atau program aplikasi untuk menjalankan basis data. Contoh DBMS yaitu :
  • Acces
  • Excel
  • dBase
  • Oracle
  • db2
  • dll

MANFAAT DBMS
1.      Kemandirian Data :  menyediakan pandangan Abstrak tentang data-data yang tersebembunyi dari aplikasi yang dibangun
2.      Akses Data Efisien : control terhadap suatu data
3.      Integritas dan Keamanan data
4.      Administrasi data
5.      Akses Konkuren dan Crash Recovery
      6.      Waktu pengembangan aplikasi terkurangi
 Komponen Sistem Basis Data terdiri dari 6 Komponen, yaitu :
1. Hardware
Biasanya berupa perangkat komputer standar, media penyimpan sekunder dan media komunikasi untuk sistem jaringan.
2. Operating System
Yakni merupakan perangkat lunak yang memfungsikan, mengendalikan seluruh sumber daya dan melakukan operasi dasar dalam sistem komputer. Harus sesuai dengan DBMS yang digunakan.
3. Database
Yakni basis data yang mewakili sistem tertentu untuk dikelola. Sebuah sistem basis data bisa terdiri dari lebih dari satu basis data.
4. DBMS (Database Management System)
Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola basis data. Contoh kelas sederhana: dBase, Foxbase, Rbase, MS. Access, MS. Foxpro, Borland Paradox. Contoh kelas kompleks: Borland-Interbase, MS. SQL Server, Oracle, Informix, Sybase.
5. User ( Pengguna Sistem Basis Data )
Orang-orang yang berinteraksi dengan sistem basis data, mulai dari yang merancang sampai yang menggunakan di tingkat akhir.
6. Optional Software
Perangkat lunak pelengkap yang mendukung. Bersifat opsional.
Sistem Basis Data terdiri dari dua macam yaitu :
1.      Basis Data Tradisional
Basis Data Tradisional di atas punya banyak kelemahan :
1)      Data redundansi
·         Boros media penyimpan
·         Akses lama
·         Tidak konsisten
2)      Sulit mengakses data
·         Harus selalu membuat program aplikasi baru
·         Atau dengan cara manual
3)      Data tersisolasi
·         Tersebar dalam banyak file dan berbagai format
·         Sukar menulis program aplikasi baru untuk mendapat data yang dikehendaki
4)      Concurrent access anomali
·         Banyak pengguna diperbolehkan meng-update data secara simultan sehingga perlu supervisi
·         Mudah terjadi kesalahan bila supervisi tidak teliti
5)      Masalah keamanan
·         Program aplikasi tertempel pd sistem shg batasan keamanan sukar disediakan
·         File mudah jatuh ke tangan orang tak berkepentingan (biasanya tdk di-encrypt)
6)      Masalah integritas
·         Adanya "policy" baru mengharuskan perombakan total pd program aplikasi
2.      Basis Data Modern
Pendekatan yang lebih integral diberikan oleh multi-layered architecture, di mana terdapat:
1.      Lapisan pengguna
2.      Lapisan query processor
3.      Lapisan storage manager
4.      Lapisan disk storage